Jum'at, 1 mei 2020
Bismillah, beberapa hari yang lalu saya ikut grup whatsapp menulis. Tidak bisa 100% Pantengin materi yang disampaikan. Saya hanya menangkap sedikit pesan "menulis setiap hari". Tiga hari berlalu, akhirnya saya mencoba untuk menulis apapun yang ada di benak saya. Terkadang dan sering barangkali, saya berpikir apa sebenarnya yang ingin saya raih. Jadi penulis?
"Ikatlah ilmu dengan catatan" pesan itu lama saya terima dari proses belajarku tentang ilmu agama. Kajian aqidah sebenarnya menjadi "kehausan" saya dewasa ini. Dari ketidaktahuan sampai tindakan kesyirikan pernah saya lakukan. Itulah alasan mengapa saya sangat tertarik belajar aqidah. Saya tidak ingin terjerumus lagi pada kesyirikan. Lalu apa hubungannya dengan menulis?
Menulis lebih dari sekedar mencatat. Butuh proses berpikir untuk merangkai kata-kata. Menulis memungkinkan untuk memasukkan pendapat pribadi tentang ilmu yang telah diserap. Menulis juga menjadi tempat berbagi pemahaman yang telah didapatkan dan tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan kritik dan saran. Itulah mengapa "menulis" menjadi penting.
Ini langkah pertamaku, langkah untuk menulis isi pikiran baik dari hasil. Imajinasi liar atau hasil dari mempersepsikan informasi yang sama terima. "Setiap hari menulis" dimulai dari hari ini. Bismillah...